Diterbitkan hari Jumat, 10 September 2021
Ditulis oleh George Reinnold Loupatty

Kita bersyukur kalau masih ada dalam keadaan yang baik sampai hari ini, bersykur masih bisa bekerja, bersyukur masih ada makan dan minum, bersyukur masih diberi kesehatan dan kekuatan, bersyukur akan segala hal yang sudah bisa kita lewati.

Memang tidak mudah menjalani hari-hari ini, namun bukan berarti tidak bisa dijalani. Dalam apapun situasi, dalam apapun keadaan, dalam apapun yang kita rasakan tidak akan pernah mengubah kenyataan bahwa Tuhan tetap menyertai kita, bahwa Tuhan tetap mengasihi kita.

Yohanes 11:12 Maka kata murid-murid itu kepada-Nya: "Tuhan, jikalau ia tertidur, ia akan sembuh." 13 Tetapi maksud Yesus ialah tertidur dalam arti mati, sedangkan sangka mereka Yesus berkata tentang tertidur dalam arti biasa. 14 Karena itu Yesus berkata dengan terus terang: "Lazarus sudah mati; 15 tetapi syukurlah Aku tidak hadir pada waktu itu, sebab demikian lebih baik bagimu, supaya kamu dapat belajar percaya.Marilah kita pergi sekarang kepadanya."

Dalam situasi demikian, murid-murid setelah sekian lama berjalan bersama Tuhan Yesus, mengalami berbagai macam mujizat, menerima pengajaran firman yang luar biasa, namun demikian Tuhan Yesus menghendaki mereak lebih baik lagi, oleh karena itu dalam peristiwa kematian Lazarus, Tuhan menghendaki supaya murid-murid dapat belajar percaya.

Percaya akan terbentuk karena adanya suatu proses belajar percaya kepada Tuhan Yesus sehingga dalam apapun situasi kita sebagai muridNya tidak goyah percayanya, akan tetap kokoh percaya kepadaNya.

Kita akan belajar dari Daud, bagaimana ia belajar percaya melalui berbagai situasi yang dihadapinya sebagai berikut :
I Samuel 17:33 Tetapi Saul berkata kepada Daud: "Tidak mungkin engkau dapat menghadapi orang Filistin itu untuk melawan dia, sebab engkau masih muda, sedang dia sejak dari masa mudanya telah menjadi prajurit." 34 Tetapi Daud berkata kepada Saul: "Hambamu ini biasa menggembalakan kambing domba ayahnya. Apabila datang singa atau beruang, yang menerkam seekor domba dari kawanannya, 35 maka aku mengejarnya, menghajarnya dan melepaskan domba itu dari mulutnya. Kemudian apabila ia berdiri menyerang aku, maka aku menangkap janggutnya lalu menghajarnya dan membunuhnya. 36 Baik singa maupun beruang telah dihajar oleh hambamu ini. Dan orang Filistin yang tidak bersunat itu, ia akan sama seperti salah satu dari pada binatang itu, karena ia telah mencemooh barisan dari pada Allah yang hidup." 37 Pula kata Daud: "TUHAN yang telah melepaskan aku dari cakar singa dan dari cakar beruang, Dia juga akan melepaskan aku dari tangan orang Filistin itu." Kata Saul kepada Daud: "Pergilah! TUHAN menyertai engkau."

Dari kisah diatas terlihat bahwa proses belajar percaya Daud yang berdahapan langsung dengan ancaman adalah ketika ia ada dalam penggembalaan kambing domba ayahnya dan harus menghadapi singa dan beruang. Daud mengakui bahwa kemenangannya atas singa dan beruang adalah karena Tuhan yang melepaskan Daud.
Hal ini menjadi bukti penyertaan Tuhan yang membuat Daud tidak takut menghadapi musuh berikutnya Goliat. Walaupun dipandang tidak mungkin Daud menghadapi Goliat oleh penilaian Saul (raja Israel yang sudah berpengalaman dalam perang dan memiliki banyak kemenangan), Daud masih dengan percaya yang sama bahwa Tuhan yang akan melepaskan Daud dari ancaman Goliat.
I Samuel 17:45 Tetapi Daud berkata kepada orang Filistin itu: "Engkau mendatangi aku dengan pedang dan tombak dan lembing, tetapi aku mendatangi engkau dengan nama TUHAN semesta alam, Allah segala barisan Israel yang kautantang itu. 46 Hari ini juga TUHAN akan menyerahkan engkau ke dalam tanganku dan aku akan mengalahkan engkau dan memenggal kepalamu dari tubuhmu; hari ini juga aku akan memberikan mayatmu dan mayat tentara orang Filistin kepada burung-burung di udara dan kepada binatang-binatang liar, supaya seluruh bumi tahu, bahwa Israel mempunyai Allah, 47 dan supaya segenap jemaah ini tahu, bahwa TUHAN menyelamatkan bukan dengan pedang dan bukan dengan lembing. Sebab di tangan TUHANlah pertempuran dan Ia pun menyerahkan kamu ke dalam tangan kami."

Setelah Daud memenangi pertempuran melawan Goliat, Daud terus ada dalam peperangan yang berkemenangan, sehingga menimbulkan iri hati raja Saul. Hal ini membuat Saul berniat membunuh Daud dan akhirnya Daud dikejar-kejar sampai menimbulkan ketakutan bagi Daud.
I Samuel 23:15 Daud takut, karena Saul telah keluar dengan maksud mencabut nyawanya. Ketika Daud ada di padang gurun Zif di Koresa.

Namun dalam situasi demikian, sangat bersyukur bagi Daud memiliki sahabat seperti Yonatan (anak raja Saul), yang ketika mengetahui hal takut yang dialami oleh Daud, Yonatan datang ketemu Daud untuk menguatkan kepercayaan Daud kepada Tuhan.
I Samuel 23:16 maka bersiaplah Yonatan, anak Saul, lalu pergi kepada Daud di Koresa. Ia menguatkan kepercayaan Daud kepada Allah.
Dari sini kita mengerti bahwa Tuhan pakai juga sahabat, keluarga rohani untuk menjadi bagian dari proses belajar percaya. Karena itu jangan jauhkan diri dari keluarga rohani yang ada, entah itu persekutuan di gereja, persekutuan di lingkungan rumah, persekutuan di tempat kerja, dan sebagainya. Mereka ada untuk menguatkan kepercayaan kita kepada Tuhan sebagaimana yang dilakukan Yonatan kepada Daud.

Daud terus bertumbuh dalam percaya kepada Tuhan, Daud yang pernah dikuatkan kepercayaan oleh Yonatan, mengalami situasi yang terjepit sebagaimana digambarkan dalam :
I Samuel 30:6 Dan Daud sangat terjepit, karena rakyat mengatakan hendak melempari dia dengan batu. Seluruh rakyat itu telah pedih hati, masing-masing karena anaknya laki-laki dan perempuan. Tetapi Daud menguatkan kepercayaannya kepada TUHAN, Allahnya.

Pada situasi ini, Daud sendiri menguatkan kepercayaannya kepada Tuhan dan Daud bersama pasukannya mengalami kemenangan atas Amalek.
I Samuel 30:17 Dan pada keesokan harinya Daud menghancurkan mereka dari pagi-pagi buta sampai matahari terbenam; tidak ada seorang pun dari mereka yang lolos, kecuali empat ratus orang muda yang melarikan diri dengan menunggang unta. 18 Daud melepaskan semua apa yang dirampas oleh orang Amalek itu; juga kedua isterinya dapat dilepaskan Daud. 19 Tidak ada yang hilang pada mereka, dari hal yang kecil sampai hal yang besar, sampai anak laki-laki dan anak perempuan, dan dari jarahan sampai segala sesuatu yang telah dirampas mereka; semuanya itu dibawa Daud kembali.

Luar biasa bagaimana Daud belajar percaya melalui berbagai situasi yang dihadapinya, demikianlah hidup kita harus terus belajar percaya kepada Tuhan melalui berbagai situasi yang kita hadapi.

Tuhan Yesus memberkati.

• KEROHANIAN (11)
• KESAKSIAN (0)
• KESEHATAN (0)
• PENDIDIKAN (0)
• RUPA-RUPA (0)

Apa tema ibadah PD BPS yang ingin Anda dalami?
Accountable
Love
Integrity
Unity
Serve

Hasil

• 
• 
•