Diterbitkan hari Rabu, 28 Juli 2021
Ditulis oleh George Reinnold Loupatty

Berada dalam situasi pandemi saat ini, telah menimbulkan kesulitan di berbagai segi kehidupan, ada yang kehilangan pekerjaan, ada usaha yang macet, pemasukan menurun namun pengeluaran bertambah, masalah komunikasi dalam rumah tangga dan sebagainya. Bagi mereka yang tidak siap dalam situasi ini tidak sedikit yang memilih keputusan salah, yang pada akhirnya lebih mementingkan diri sendiri bahkan menimbulkan banyak kejahatan.

Dalam situasi demikian, sebagai orang percaya apakah yang harus kita pahami untuk dapat dilakukan dalam masa ini ? Mari kita renungkan firman dalam : Matius 24:12 Dan karena makin bertambahnya kedurhakaan, maka kasih kebanyakan orang akan menjadi dingin. 13 Tetapi orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat. (TB)
Kita lihat ayat yang sama juga dalam Alkitab Bahasa Indonesia Sehari-Hari :
Matius 24:12 Kejahatan akan menjalar sebegitu hebat sampai banyak orang tidak dapat lagi mengasihi. 13 Tetapi orang yang bertahan sampai akhir, akan diselamatkan.

Ternyata walaupun kejahatan yang terjadi begitu hebat namun masih ada mereka yang akan diselamatkan, yakni mereka yang bertahan sampai akhir.

Pertanyaannya apakah ada kaitan antara mengasihi dengan mereka yang diselamatkan, dengan mereka yang bertahan sampai akhir ? Pasti ada sehingga hal ini diungkapkan dalam ayat diatas.
Untuk memahaminya kita tentu sepakat bahwa mereka yang mengasihi adalah mereka yang memiliki kasih. Beberapa hal yang diungkapkan terkait kasih sebagai berikut :

1. I Korintus 13:8 Kasih tidak berkesudahan; nubuat akan berakhir; bahasa roh akan berhenti; pengetahuan akan lenyap.
   Kasih tidak berkesudahan, kasih tetap ada, tidak terbinasakan.
2. I Yohanes 4:8 Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih.
   Kasih kekal adanya, karena kasih adalah Allah sendiri. Jadi Allah bukanlah sumber, apalagi memiliki kasih namun Allah adalah kasih.

Nah, dari kedua ayat ini kita menjadi memahami bahwa begitu hebatnya kasih sehingga kenapa mereka yang mengasihi akan tetap bertahan bahkan di tengah kejahatan yang paling hebat sekalipun. Sebab kasih yang didalam kita itulah yang membuat kita bertahan dan yang menyelamatkan.

Sudah banyak kesaksian, ada banyak kehidupan diselamatkan karena ada pribadi-pribadi yang tetap melakukan kasih. Saya adalah anak yang besar di tengah keluarga broken home, tidak mengalami kasih dari papa dengan baik, membuat masa depan saya tidak penuh harapan, namun kasih dari mama saya yang giat dalam doa dan bekerja keras menghidupi keluarga, telah mampu membesarkan saya dan adik-adik sehingga kami bisa melewati masa-masa sulit. Saya bisa mengalami jumpa dengan Tuhan, diubahkan hidupnya, dan ditolong Tuhan setiap waktu sampai saat ini.

Hal ini telah membuat kasih itu ada dalam saya dan keluarga sehingga kami terus belajar mengasihi sekeliling kami, menolong mereka yang membutuhkan, menjangkau mereka yang tidak terjangkau. Dari sini pula saya, mengerti bahwa kasih menerobos apapun batasan yang ada, entah itu agama, budaya, suku, bahasa bahkan pendirian/keyakinan yang berbeda. Tidak ada yang bisa menghentikan kasih.

Saya yakin bahwa saudara/i yang membaca renungan ini juga punya kesaksian bagaimana ada orang yang tetap mengasihi diri kita walaupun yang lain cuek dan tidak peduli telah mampu mengubah hidup saudara/i.

Akhirnya, saya mengajak kita tetap mengasihi dan ingatlah apa kata firmanNya : I Yohanes 4:7 Saudara-saudaraku yang kekasih, marilah kita saling mengasihi, sebab kasih itu berasal dari Allah; dan setiap orang yang mengasihi, lahir dari Allah dan mengenal Allah.

Tuhan Yesus memberkati.

• KEROHANIAN (11)
• KESAKSIAN (0)
• KESEHATAN (0)
• PENDIDIKAN (0)
• RUPA-RUPA (0)

Apa tema ibadah PD BPS yang ingin Anda dalami?
Accountable
Love
Integrity
Unity
Serve

Hasil

• 
• 
•